Jakarta - Tim riset yang dipimpin Vijay Erramilli dari Telefonica Research di Spanyol membuat tiruan Twitter bernama Social Network Write Generator (SONG) untuk melakukan penelitian mengenai interaksi manusia.
Untuk menghasilkan data, SONG berjalan dengan bantuan 16 komputer Pentium yang saling terkoneksi. 16 komputer ini kemudian bekerja mensimulasi jaringan di 'kembaran' Twitter tersebut.
Dilansir New Scientist dan dikutip detikINET, Rabu (9/2/2011), dalam penelitiannya, tim riset mengumpulkan 12 juta tweet yang ditulis 2,4 juta orang pada 25 November hingga 4 Desember 2008.
"Setelah menganalisa mereka, ditemukan bahwa tingkatnge-tweet umumnya terbentuk pada siang hari, kemudian akan menurun di malam hari. Namun kemunculan tweet ini juga kerap naik turun dalam cara yang bisa diprediksi dari hitungan detik hingga jam," papar Erramilli.
Dalam eksperimen ini juga ditemukan bahwa dengan meningkatnya jumlah tweet secara bertahap setiap detiknya, CPU mengalami overload karena menyebabkan jaringan terputus-putus pada tingkat 100 tweet per detik.
'Twitter-Twitteran' ini selanjutnya mati total pada tingkat 150 tweet per detik. Maka bisa dibayangkan, berapa banyak unit pemroses data yang diperlukan untuk situs sebesar Twitter.
Erramilli menyebutkan, SONG bisa dimanfaatkan sebagai model untuk analisa Twitter. Alasannya, model Twitter versi mini ini lebih memudahkan penelitian ketimbang meneliti menggunakan Twitter asli yang memuat aktivitas tweet dalam skala sangat masif.
"Hasil analisa bisa digunakan untuk membantu perusahaan pengiklan, pembuat website, dan bisnis lainnya yang berniat memanfaatkan Twitter," tutup Erramilli.
( rns / ash )
Source: detik.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
February 9, 2011 at 7:17 PM
aku gak ngerti -,-